Internews.id SOPPENG-Kasus pengeroyokan yang menimpa Waldi Pradana (26), warga Salojampu, Kelurahan Sompe, Kecamatan Sabbangparu, Kabupaten Wajo, hingga kini masih belum menemui titik terang. Meski telah lebih dari sepekan berlalu, Polsek Lilirilau belum berhasil mengungkap dan menangkap para pelaku.
Peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada Kamis, 10 Juli 2025 lalu, di Rumpae, Kelurahan Cabbenge, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Waldi Pradana babak belur dihajar sejumlah orang yang identitasnya telah disebutkan oleh korban, salah satunya diketahui berinisial Wahyu Cs.
Di tengah maraknya jargon "Patroli Malam" dan "Patroli Gowes Kamtibmas" oleh pihak kepolisian, yang diklaim menyasar aksi premanisme dan memberikan rasa aman bagi masyarakat, ironisnya kasus ini justru menjadi bukti bahwa tindakan tersebut diduga hanya formalitas semata.
Korban dan keluarganya mulai merasa kecewa lantaran hingga saat ini belum ada perkembangan berarti dalam pengungkapan kasus ini. "Aparat segera bertindak. Tangkap dan penjarakan para pelaku," tegas Waldi Pradana saat ditemui, Sabtu (19/7). Hal senada juga disampaikan keluarganya yang berharap polisi serius menangani kasus ini.
Kasie Humas Polres Soppeng, AKP Husain, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa pihaknya hingga kini masih melakukan penyelidikan dan pencarian terhadap para terduga pelaku. Ia mengungkapkan bahwa pelaku saat ini telah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Kami terus melakukan pengejaran. Kami juga minta bantuan masyarakat agar segera melapor jika mengetahui keberadaan para pelaku," ujar AKP Husain melalui pesan WhatsApp. Dikutip dari media De News.id 19/7/25
Ia menambahkan, kerja sama masyarakat sangat dibutuhkan demi mempercepat proses penangkapan, sehingga para pelaku dapat segera mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Meski demikian, hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan keterangan lebih lanjut terkait perkembangan signifikan dalam penyelidikan kasus tersebut.
0 Komentar