Internews.id SOPPENG - SMPN 6 Lilirilau telah menciptakan sebuah inovasi terbaru dengan membuat kemoceng dari tali rafia. Inovasi ini lahir dari kepala sekolah SMPN 6 Lilirilau, Andi Misybahuddin Tahir, yang memiliki komitmen untuk mengajarkan siswa-siswinya tentang pentingnya pelestarian lingkungan.
Kemoceng yang biasanya terbuat dari bahan sintetis, kini telah digantikan dengan tali rafia yang ramah lingkungan. Tali rafia dipilih karena tahan lama dan dapat terurai dengan cepat jika dibuang ke alam. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah sampah plastik yang terbuang dan mengajak siswa untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya.
Proses pembuatan kemoceng dari tali rafia ini mengharuskan siswa-siswi SMPN 6 Lilirilau untuk berkolaborasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Mereka diajarkan tentang teknik menganyam, memotong, dan merakit tali rafia menjadi sebuah kemoceng yang kokoh dan fungsional. Kepala sekolah, Andi Misybahuddin Tahir, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merangsang kreativitas siswa dan mengajarkan mereka untuk berpikir out of the box.
"Kami berharap siswa-siswi SMPN 6 Lilirilau dapat mengembangkan skill mereka dalam mengolah bahan-bahan sehari-hari menjadi objek yang bernilai dan ramah lingkungan. Selain itu, ini juga menjadi langkah kecil kami untuk mendukung gerakan global dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai," ungkap Andi Misybahuddin Tahir.
Kemoceng ini telah diproduksi dalam jumlah besar dan akan digunakan oleh pihak sekolah untuk keperluan pembersihan dan kebersihan lingkungan sekolah. Selain itu, kemoceng tersebut juga akan dijual kepada masyarakat sebagai salah satu upaya untuk mengumpulkan dana bagi sekolah.
Inovasi yang dilakukan oleh SMPN 6 Lilirilau ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat serta pihak sekolah lainnya. Mereka menganggap langkah ini sebagai contoh positif dalam memasyarakatkan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini.
Diharapkan inisiatif dari SMPN 6 Lilirilau ini dapat menginspirasi sekolah-sekolah lainnya dalam menciptakan inovasi yang dapat mendorong kepedulian terhadap lingkungan. Melalui upaya kecil ini, siswa-siswi di seluruh Indonesia diharapkan dapat lebih peduli terhadap masa depan bumi.
0 Komentar